Saturday 7 August 2010

hepatitis

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Tujuan pembangunan Indonesia sehat adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal. Derajat kesehatan yang optimal akan dilihat dari unsure kualitas hidup serta unsur-unsur mortalitas (angka kematian) yang mempengaruhinya, yaitu morbiditas (angka kesakitan) serta status gizi. Indikasi morbiditas, salah satunya adalah Hepatitis (Dinkes Propinsi Bengkulu, 2002).
Penyakit Hepatitis diumpamakan seperti pohon yang terus berkembang dari tahun ketahun. Hepatitis adalah penyakit yang dapat merusak dan dapat berlangsung lama dan menjadi berat. (health). Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis B, suatu anggota family Hevadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut sirosa hati atau kanker hati. (Filbert Anthony, 2006).
Imunisasi hepatitis B sedini mungkin setelah lahir, mengingat sekitar 33 % ibu melahirkan di negara berkembang adalah pengidap HBsAg ( Hepatitis B serum Antigen ) positif dengan perkiraan transmisi maternal 40 % ( Ikatan Dokter Anak Indonesia, 1999). Pemberian imunisasi hepatitis B kepada bayi sedini mungkin menjadi prioritas program imunisasi hepatitis B. hal ini akan memberikan perlindungan segera bagi bayi tersebut dari infeksi yang sudah terjadi (melalui penularan perinatal). (Bambang. H, 2002).
Imunisasi hepatitis B cukup efektif untuk mencegah penyakit hepatitis B dan juga untuk mencegah kanker hati. Vaksin ini memberikan daya lindung yang sangat tinggi (> 96 %) tehadap penyakit hepatitis B, sebagaimana telah terbukti pada berbagai percobaan klinis dari jutaan pemakainya. Bila jadwal vaksin telah dijalani selengkapnya, maka daya lindungnya akan bertahan lebih kurang selama 5 tahun, setelah ini dapat diberikan tambahan imunisasi untuk memperpanjang daya lindungnya.
Persentase cakupan imunisasi Hepatitis B1 di Indonesia yang diberikan pada bayi dengan usia kurang dari 7 hari pada tahun 2000 sebesar 3 % dan mengalami peningkatan pada tahun 2002 menjadi 10 %, sedangkan cakupan imunisasi Hepatitis B yang diberikan pada bayi dengan usia lebih dari 7 hari pada tahun 2000 sebesar 90% mengalami penurunan pada tahun 2002 menjadi 50 %. Cakupan imunisasi Hepatitis B1 secara keseluruhan mengalami penurunan dari tahun 2000 sebesar 93 % menjadi 60 % pada tahun 2002.
Jumlah bayi di Bengkulu pada tahun 2009 adalah 8.251 bayi, dengan hasil Cakupan imunisasi Hepatitis B1 yang diberikan pada bayi dengan usia 0-7 hari masih sangat rendah yaitu hanya 3.443 bayi dari 8.251 bayi keseluruhan ( 29,7 % ) (Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, 2009).
Faktor – faktor yang mempengaruhi cakupan imunisasi : 1) Perilaku, 2) Sikap, 3) pengetahuan (Penelitian Muhammad Ali, 2003). Pengetahuan merupakan suatu hasil yang terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan sasuatu objek tertentu melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan, dan perabaan. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui proses melihat, mendengar selain itu melalui pengalaman dan proses belajar dalam pendidikan formal dan non formal (Notoatmodjo, 2003). Sehingga pengetahuan tentang imunisasi hepatitis B1 dapat mempengaruhi terhadap cakupan imunisasi hepatitis B1.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang Hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap ketepatan pemberian imunisasi hepatitis B1 pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Lingkar Timur Tahun 2010.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas rendahnya cakupan imunisasi hepatitis B1 maka penulis merumuskan masalah bagaimana ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu terhadap pemberian imunisasi hepatitis B1 pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Lingkar Timur Tahun 2010.
1.3 Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan Ibu terhadap pemberian imunisasi Hepatitis B1 pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Lingkar Timur Tahun 2010.
2. Tujuan Khusus
a. Diperolehnya gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi Hepatitis B1 pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Lingkar Timur Tahun 2010.
b. Diperolehnya gambaran pemberian imunisasi Hepatitis B1 pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Lingkar Timur Tahun 2010.
c. Diperolehnya hubungan pengetahuan ibu dengan ketepatan pemberian imunisasi hepatitis B1 pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Lingkar Timur Tahun 2010.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Memenuhi syarat untuk menyelesaikan Jurusan D III Keperawatan Bengkulu tahun 2010, selanjutnya penulis ini dapat menjadi media penulis dalam mengaplikasikan berbagai ilmu pengetahuan yang telah penulis dapatkan di bangku kuliah dalam bentuk karya tulis ilmiah yang berfungsi mengasah kemampuan penulis.
2. Bagi Akademik
Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan dan dapat memotivasi untuk melakukan penelitian yang lebih baik dan memberikan sumbangan pengetahuan yang bermanfaat, bahan evaluasi terhadap kegiatan perkuliahan yang telah dilaksanakan sehingga akan bermanfaat untuk pengembangan pendidikan selanjutnya dan dapat dijadikan referensi penelitian lebih lanjut dalam bidang yang sama.
3. Bagi puskesmas
Memberikan informasi masalah Hepatitis B1 sehingga dapat memperketat pengawasan kesehatan terhadap bayi usia 0 – 7 hari.

No comments:

Post a Comment